Kamis, 16 Desember 2010

:: Kepemimpinan yang Ideal antara Barat dan Timur ::

1. Pemimpin
Pemimpin adalah orang yang dapat memobilisasi seluruh sumber daya (resources) yang ada untuk mencapai suatu tujuan, dengan melalui cara yang:
- cerdas dan karismatis
- arif,
- perspektif,
- persuasif,
- efektif
2. Organisasi Kemasyarakatan
(UU No. 8 Tahun 1985)
Organisasi yang dibentuk oleh anggota masyarakat secara sukarela atas dasar kesamaan kegiatan, profesi, fungsi, agama, kepercayaan terhadap Tuhan yang maha Esa, untuk berperan serta dalam pembangunan dalam rangka mencapai tujuan nasional dalam wadah NKRI yang berdasarkan Pancasila.
Organisasi kemasyarakatan

PEMIMPIN ORGANISASI
Harus memiliki perilaku budaya kerja:
  • 0reintasi berprestasi,
  • Terampil’
  • Kreatif’-inovatif
  • Inisiatif’
  • Integratif
  • Luwes
  • Taat, tunduk dan patuh pada peraturan ;
*) Aja dumeh (kuasa) : tidak adigang, adigung, dan adiguna.
Pemimpin hendaknya memiliki potensi:
“kepemimpinan” yang harus melekat pada seorang pemimpin: suatu kemampuan untuk menggerakkan seluruh resources (potensi) yang ada secara arif dan bijaksana untuk mencapai satu tujuan yang efektif.

KRITERIA PEMIMPIN
  1. Taat asas pada landasan ideologi.
  2. Memiliki belief (keyakinan) tanpa pamrih.
  3. Memiliki visioner, menyiapkan orang-orang yang dipimpin bukan untuk hadapi masalah kini tetapi juga tantangan di masa depan.
  4. Bersifat inklusif (ajur-ajer), karena sosio-kulturan bangsa kita sangat heterogen.
  5. Meletakkan dasar2 pijakan –bukan berorientasi sekarang tetapi untuk terus maju ke depan.
 
KEKUATAN PEMIMPIN
  • MACHT (POWER) – KEKUASAAN.
  • GEZAG (AUTHORITY) –WEWENANG.
  • IMAN DAN TAKWA (WISDOM) – ARIF DAN BIJAK.
  1. Feodal* – pejabat = merasa berwewenang.
  2. Otoriter – militer = mengambil keputusan dianggapnya yang terbaik.
  3. Nyentrik – seniman = tak peduli pendapatnya disetujui atau tidak.
  4. Demokratis – manager = berusaha mengambil keputusan disepakati semua pihak.
*)Max Weber: Kepemimpinan tradisional = Gerontokrasi, Patrimonial, Feodal; dan Modern = legal rasional

Kepemimpinan dapat diperoleh
  • bakat.
  • anugerah Tuhan.
  • keturunan.
  • insting
Kepemimpinan
intuitif VS managerial
A. Kepemimpinan intuitif:
Mengedepankan kepentingan individu/egois.
Membuat keputusan secara sendiri.
Lebih suka memberitahu daripada dialog.
Menjalankan organisasi sesuai dengan selera sendiri
(Kepemimpinan seperti ini biasanya tak bertahan lama)
B. Kepeminpinan managerial
  1. Mengedepankan kepentingan umum.
  2. Pembuatan keputusan dalam sebuah permusyawarahan/DEMOKRATIS.
  3. Komunikatif.
  4. Menjalankan organisasi sesuai kerja dan tujuan yg ingin dicapai.

SIKAP DAN PERILAKU PEMIMPIN IDEAL MENURUT KONSEP BUDAYA JAWA  
1. Konsep kepemimpinan Ki Hajar Dewantara:
“Ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani”.
ING NGARSA SUNG TULADA:
Ngarsa = depan
Tulada = contoh
Di depan, pemimpin harus dapat memberi contoh (suri toladan) kepada bawahannya
ING MADYA MANGUN KARSA:
Madya = tengah; mangun = membentuk; karsa = kehendak.
Di tengah, pemimpin harus dapat menumbuhkan atau membentuk kehendak untuk kepentingan serta hubungan anatara sesama anggota masyarakat.
TUT WURI HANDAYANI:
Tut wuri = di belakang
Handayani = memberi kekuatan.
Dari belakang, pimpinan harus mampu memberi dorongan untuk maju atau bisa tampil ke depan.
Jadi:
Anatra pemimpin dengan yang dipimpin harus bisa manunggal (dalam koncep kepemimpnan dalam Serat Centini – manunggaling kawula-gusti), sehingga terjadi checks and balances.

2. Konsep Pewayangan: wejangan Prabu Ramawijaya kepada Raden Wibisana
“ HASTA BRATA”
MENGGAMBARKAN SIFAT 8 PENGEJAWATAHAN DARI TUHAN DI ALAM SEMESTA INI:
a. Tanah.
Memiliki sifat:
- Murah dan suka memberi (apa yang ditanam tumbuh subur).
- Teguh, sabar, dan kuat (tak pernah mengeluh dan tak membeda-bedakan).
Jadi sikap dan perilaku pemimpin harus angguh dan sabar, tidak cengeng.
b. Api
Mempunyai sifat:
- Panas.
- Suci.
Jadi sikap dan perilaku pemimpin harus berani membakar kekurangan dan memperbaiki kembali sesuai keperluan; tampil berwibwa dan berani menegakkan kebenaran tanpa pandang bulu.
c. Angin
Angin selalu ada di mana-mana, di desa maupun di kota
Sikap dan perilaku pepimpin harus selalu dekat dengan rakyat/anak buah, sehingga dapat mengerti keinginan rakyatnya.
d. Air
Air adalah warata maratani, dapat rata dan seimbang.
Sikap dan perilaku pemimpin harus mengusahakan meratanya kemakmuran, keselamatan, dan kesejahteraan rakyatnya/anak buahnya.
f. Angkasa
Keberadaan angkasa adalah tak terbatas, sehingga mampu menampung apa saja yang datang padanya.
Sikap dan perilaku pemimpin hendaknya memiliki keluasan batin dan mengendalikan diri agar dapat menampung pendapat, kritik dan saran baik dari dalam maupun luar.
g. Bulan
Softy memberi sinar pada waktu malam hari.
Sikap dan perilaku pemimpin hendaknya bisa memberikan sinar atau penerangan kepada bawahannya dengan sejuk sehingga dapat memberi pengarahan dan mengangkat bawahannya dari kebodohan.
h. Matahari
Matahari memberi sumber energi yang dapat membuat makhluk hidup tumbuh dan berkembang.
Sikap dan perilaku pemimpin hendaknya dapat menumbuhkan daya hidup bawahannya membangun lembaganya.
i. Bintang
Bintang adalah benda di langit yang dalam waktu yang lama memiliki tempat yang tetap.
Siakp dan perilaku pemimpin hendaknya menjadi teladan rakyat/bawahan, tidak ragu menjalankan keputusan dan tidak terpengaruh oleh pihak yang lain.

Konsep Kepemimpinan China (Konfusian):
Kepemimpinan yang baik harus bercermin pada suatu kehidupan di dalam rumah tangga = hubungan antara ayah dengan anak (keluarga).
“harus dapat menempatkan diri pada peranan masing-masing”

Konsep kepemimpinan ala Barat
Max Weber: Kepimpinpinan modern mengarah kepada kepemimpinan yang legal-rasional = apa bila di dalam pengambilan keputusan dalam suatu pertemuan tidak ada titik temu kemudian jalan yang ditempuh adalah voting.

KESIMPULAN:
  1. Pemimpin dan yang dipimpin mutlak perlu ada dalam organisasi kemasyarakatan.
  2. Pemimpin harus dapat berperilaku memberikan ketauladanan.
  3. Kepemimpinan suatu organisasi tidak boleh lepas dari struktur dan kekuasaan yang ada.
  4. Antara pemimpin dan yang dipimpin wajib tunduk dan bersatu (manunggal) berdasar pada aturan (ADART) yang berlaku dalam organisasinya untuk mencapai tujuan bersama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar